Walaupun dari hasil USG terakhir sepertinya anak saya ini perempuan, saya tetep siapin 2 nama dong. Satu nama perempuan, satu nama laki-laki. Dan sebenernya tugas aduk-aduk nama ini adalah tugasnya Hahan. Since dese ini riwil banget. Pengennya kasih nama yg maknanya dalem. Semacam nama-nama seniman gitu (tau nama anaknya Timur Angin? Lautan Cahaya Timur. Nah, pengennya yang begitu-begitu), nggak terdengar terlalu serius ataupun sok asik. Hissh.. Jadi saya pasrahin aja dia yg cari-cari. Saya tinggal bilang suka apa enggak. Tapi sejauh ini suami saya cukup pinter cari-cari nama. Nama anak cewek udah dapet, cowok pun tinggal cari nama belakangnya aja. Dan cari nama belakang cowok inilah yang suka bikin ngakak-ngakak berdua.
Hahan: "kita bawa nama keluarga besar aja kali ya? Nama keluarga Abah (bapaknya Hahan), disatuin sama nama keluarga Papa (bokap eke)"
Me: "boleh. Kalo dari nama Papa sih paling diambil Adi-nya aja."
Hahan: "kalau Abah paling diambil Nur-nya. Coba disatuin. Jadinya gimana tu.."
Me: "Nuradi. Ehhhmmm... Nurhadi, gitu? Menurut ente..! Itu namanya dr.Adi kaleee. Tar dia GR. Jangan ah!"
Lalu ngakak berdua..
Lain waktu terjadilah percakapan dengan topik serupa.
Hahan: "aku suka deh sama nama Rahman. Kasih Rahman aja kali ya belakangnya. Lagian namanya nggak ada Islam-Islamnya sama sekali gitu."
Me: "Yaaaaang.. Rahman itu nama belakangnya dr.Adi! Tar GR ah dokternyaa. Namanya dibawa-bawa. Lagian doyan banget sih sama namanya dr.Adi. Hahahaha.."
Hahan: "ya jadiin aja Arrahman. Kan beda. Udah ah. Kalo cowok, nama belakangnya Arrahman pokoknya. Biar anaknya baik. Pengasih.."
Makin kesini, setelah dipikir-pikir dan diucapkan berulang-ulang, nama belakang Arrahman agak kurang pas. Karena nama depannya kami ambil dari Bahasa Ibrani. Kalo disandingin, jadi kurang mecing. So We started to find another combinantion, tanpa menghilangkan unsur Rahman. Lalu apa yang terpikir?
Adirahman
Still. It's my doctor's name. Hisshh..
No comments:
Post a Comment