Friday, October 3, 2014

Surat Cinta Untuk Ibun Tersayang

Saya nggak bisa mendeskripsikan perasaan saya waktu baca tulisan dengan judul di atas di blog-nya Annisa. Saya berkaca-kaca. And when I told my Husband about this beautiful love letter, he cried. We cried..

Saat membaca tulisan itu, hati saya sakit sekali. Saya teringat Embun. Saya membayangkan Embun menulis surat yang sama untuk saya.

Seperti yang ada di tulisan Annisa, saya pun jadi membayangkan. Saat Allah meniupkan ruh ke Embun, Embun pasti diberi tahu kalau dia hanya akan hidup selama 7 bulan di rahim saya. Dan Embun menyanggupi.

Pasti berat menjadi Embun. Embun pasti tahu bahwa Ayah dan Ibu menanti dia dengan penuh harap dan semangat. Embun pasti tahu, bahwa Ayah dan Ibu sangat sangat sangat menyayanginya. Embun juga pasti tahu kalau Ibu sudah mempersiapkan baju-baju dan sepatu baru untuknya. Embun juga tahu kalau Ayah selalu menciumnya tiap malam.

Saya tahu, Embun bahagia melihat saya dan Hahan begitu antusias menyambutnya. Tapi saya membayangkan hati Embun yang teriris perih tiap dia ingat janjinya pada Allah. Pasti hatinya lebih sakit saat tahu kalau dia tidak akan pernah bisa bertemu Ayah Ibunya. Dan hatinya sakit saat tahu kalau dia tidak bisa mewujudkan angan-angan Ayah dan Ibu untuk memeluknya.

Embun anak pintar. Anak solehah. Walaupun sulit, dia penuhi janjinya pada Allah. Karena Embun tahu, dia hanya harus bersabar. Embun memang tidak bisa bertemu Ayah dan Ibu di dunia. Tapi Nanti pada saatnya dia akan merasakan pelukan hangat Ayah dan Ibu. Bersama, menikmati kebahagiaan yang abadi di surga. Insya Allah.. Dan Allah tidak pernah ingkar janji..

Untuk Annisa..
Kamu ibun yang hebat dan kuat. #AbangGaza ada di tempat yang terbaik. Lagi main sama Embun, mungkin.. :') Tetap semangat ya sayang. Insya Allah sudah ada hal lain yang jauh lebih indah yang sudah dipersiapkan Allah..

------------------------------------------------------------------------------------------------

Inilah bunyi suratnya. Re-post from Annisa's blog..

Assalamualaikum, Ibun..
Ibun sedang apa? Hari sudah larut mengapa ibun belum tidur juga? Bukankah besok Ibun harus bangun pagi-pagi sekali, untuk sholat ied dan juga membantu oma memasak opor ayam kesukaanku?

Masih ingatkah Ibun, Idul Adha lalu saat oma masak opor ayam untuk Ibun, aku pun yang masih ada di dalam rahim Ibun turut merasakan nikmatnya opor buatan oma. Lezat sekali.. Aku jadi rindu makanan buatan oma, buatan nin, buatan Ibun, dan tentu saja aku sangat merindukan ASInya ibun. Aku rindu sekali ibun.. Kemarin, saat ASI ibun kembali melimpah, eyang dokter melarang aku minum ASI ibun, karena eyang dokter khawatir ususku tidak kuat mencerna. 

Sekarang ibun jangan khawatir.. Aku makan dan minum apa disini, tenang saja yaaa, ibun.. Allah SWT menjamu aku, kakak dan teman-temanku dengan makanan dan minuman yang lezat sekali, sama lezatnya seperti masakan oma, nin, ibun dan juga ASInya ibun. Nanti pun Ibun akan merasakan nikmatnya makanan dan minuman disini. Di sini nanti kita akan makan bersama-sama. 
Di dunia memang aku tidak sempat merasakan bagaimana rasanya makan disuapin ibun seperti aku melihat anak-anak lainnya yang ketika makan disuapi oleh ibu mereka. Aku ingin sekali ibun.. Namun aku harus bersabar dan aku akan sabar menunggu hingga hari itu tiba. Allah tidak pernah ingkar janji. Karena nantinya, disini aku pun akan merasakannya. Jauh lebih indah dibanding di dunia.

Ibun.. Aku disini tidak sendirian. Aku bersama kakak dan juga teman-teman lainnya. Bahkan kami pun berkumpul bersama mujahid-mujahid cilik dari Gaza, seperti nama yang Abah berikan untukku. Nama yang awalnya akan Abah dan Ibun berikan untuk kakak. Kakak yang belum sempat Abah dan Ibun lihat wajahnya, bahkan Abah dan Ibun pun belum sempat mengetahui apa jenis kelamin kakak. Meski demikian, kakak pun sangat merindukan Abah dan Ibun. 

Kami disini akan bersabar menunggu hari ketika pintu surga terbuka, dan kami berlari memanggil nama Abah dan Ibun, sambil membawakan makanan minuman dan pakaian yang indah untuk Abah Ibun. Ibun, aku dan kakak tidak ingin ketika hari yang saat kami nanti, kami menangis karena kami tidak menemukan Abah dan Ibun, karena Abah dan Ibun terjatuh ke dalam neraka saat meniti jembatan shiratal mustaqim. Naudzubillah mindzalik.. Ya Allah, jangan sampai hal itu terjadi pada Abah dan Ibun kami.. aamiin.. aamiin.. YRA. Dan supaya hal yang seperti itu tidak terjadi, Ibun dan Abah tersayang, teruslah bersujud, teruslah berdzikir, teruslah mengejar ridha Allah agar kelak kita semua berkumpul bersama di surga Allah yang maha indah. aamiin.. aamiin.. YRA.

Ibun sayang.. besok hari raya. Hari dimana seluruh umat bersuka cita, berbahagia, berkumpul bersama keluarga. Mungkin jika ibun bisa memilih tombol "skip", aku yakin ibun akan menekan tombol itu. Besok adalah hari dimana berbulan-bulan lalu, bahkan di hari raya setahun lalu sangat ibun nantikan karena Ibun dan Abah akan berlebaran bersama aku. Kita bertiga memakai baju baru, berfoto bersama sepulang sholat ied. Indah sekali ya ibun.. Tapii.. maafkan aku ibun.. Karena ketika Allah akan hendak meniupkan ruh ku, aku berjanji hidup di dunia hanya selama 48 hari. Aku memilih itu karena aku menginginkan kebahagiaan dan kebersamaan yang abadi di surga, dibandingkan kebersamaan sesaat di dunia. Maafkan aku ibun.. aku memilih ini karena begitu sayangnya aku pada Abah dan Ibun. 

Ibun.. berhentilah bersedih, berhentilah menangis.. Akupun turut bersedih bila melihat Ibun bersedih. Kadang aku berharap supaya ibun melupakanku, supaya ibun tidak bersedih hati lagi, namun rasanya aku pun juga tidak sanggup bila ibun melupakanku, tidak lagi menyebut namaku lagi di setiap doa ibun. Mungkin dengan Allah segera mengirim adik-adik ku yang sholeh sholehah dan juga sehat sempurna, bisa segera mengobati luka di hati ibun. Inshaa Allah ya ibun.. lebaran tahun depan Ibun dan Abah akan berlebaran bersama adik-adikku yang cantik dan ganteng. Semoga para malaikat malam ini turut mengamini doa doaku sehingga Allah SWT pun mengabulkan doa doaku.. aamiin..aamiin..YRA

Ibun.. kalau saja ibun bisa melihat baju lebaran yang besok akan dikenakan oleh aku dan kakak, pasti ibun pun bangga melihat kami yang rupawan dengan pakaian indah itu. Sama seperti halnya kami bangga memiliki ibu seperti ibun yang kuat dan hebat. Sudah ya ibun jangan menangis dan bersedih lagi.. lebaran tahun depan ibun pasti sibuk mempersiapkan baju lebaran untuk adik-adikku.. allahumma aamiin..

Peluk sayang dan cium dari aku dan kakak untuk Ibun dan Abah.. we love you to the moon & back :* :* :* :* :* :* :* :* :* :*

Wassalamualaikum wr.wb.
Anak ibun yang ganteng
Khalifah Gazalhwas Ramadhan bin Ramadhan Nugraha

2 comments:

  1. Diaa..*pelukpeluk*.
    Kemaren pun saya abis mewek-mewek.

    Mari baca link berikut ini, agar berkembang harap dan keyakinan.
    God is good. Always. No Matter what.

    https://www.facebook.com/photo.php?fbid=146001385541009&set=a.107557422718739.8246.100003934455254&type=1

    ReplyDelete
  2. Bener Bananakuu..
    Apa yang udah digariskan Allah pasti baik buat kita.. :')
    Kitanya yang harus ikhlas dan tetep positif thinking..
    *berpelukan*

    ReplyDelete